Dewi Kucu adalah seniman kertas dengan cutter pertama Indonesia yang memulai Cutteristic sejak 2011

Indonesia Inspiring Movement

oleh: Fernando Christianus

Apa pengertian seorang seniman menurut Anda?
Seniman, dia yang menuangkan isi pikiran dan perasaanya dengan berkarya. Orang lain belum tentu harus mengerti, karena dia menerjemahkan hasil imajinasinya yang kadang-kadang abstrak.

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai tanggapan bahwa seorang seniman merupakan sebuah profesi yang tidak menjanjikan?
Bagi saya ‘seniman’ bukanlah profesi, melainkan jati diri, karena hasrat untuk berkarya di dalam seorang seniman akan terus ada, terlepas dari apakah akan menjadi profesi yang menghasilkan atau tidak. Ingatlah cerita Beethoven yang bersikeras menulis sonata ketika ia sudah dinyatakan tuli

Bagaimana ide awal Anda memutuskan untuk menggabungkan seni paper cutting dengan budaya Indonesia?
Kakek nenek saya berasal dari Cina dan saya dilahirkan di Indonesia, saya ingat pepatah “dimana engkau ditempatkan, di sanalah engkau harus berkarya”. Saya menyukai seni tradisional sejak kecil, motif batik mega mendung adalah salah datu hasil akulturasi budaya yang luar biasa yang ditinggalkan leluhur kita (Indonesia dan Cina), saya mau menciptakan akulturasi budaya modrn melalui paper cutting dan motif tradisional Indonesia

 

Apakah ada perbedaan ketika Anda membuatkan karya bagi orang Indonesia dan orang berasal dari luar negeri?
Client dari luar negeri yang pernah saya tangani kebanyakan dari wilayah Asia dengan latar belakang budaya Cina, jadi mereka masih memesan karya dengan unsur oriental yang kental dengan nilai sejarah

Banyak orang Indonesia yang tidak mencintai budayanya. Menurut Anda mengapa hal ini bisa terjadi?
Saya lihat masyarakat modern semmakin tidak terjangkau dengan budaya tradisional Indonesia, fokus terhadap kemajuan teknologi bertolak belakang dengan pelestarian budaya. Perhatian dari bidang pendidikan pun sangat minim, jangankan mencintai budaya Indonesia. Bisa mendengar anak kota yang bisa berbicara dan menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar saja sudah menjadi langka.

Your final words?
I am an artisan and I live to keep my art alive

Related Post

About the author
Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

clear formSubmit