
Setelah pemasangan Google Bisnisku, lalu lintas pengunjung situs langsung meningkat.
Maya Nawangwulan, 31 Desember 2016 – 1 Januari 2017
Kelihaian dan keterampilan jari dan tangan wanita berusia 31 tahun ini akhirnya berbuah rezeki dan peluang bisnis. Namanya Dewi Kocu, Ia adalah wanita muda yang berprofesi seniman kertas, Beberapa waktu lalu, Dewi baru saja menyelesaikan sketsa wajah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati dari beberapa potongan kertas.
Dewi membuat usaha di ketegori usaha kecil-menengah (UKM) yang mengkoordinasi beberapa seniman kertas lainnya, beberapa diantara merupakan muridnya sendiri. Awalnya Dewi memiliki latar belakang pendidikan formal sebagai seorang arsitek dari universitas swasta di Jakarta.
Ia sadar tangannya terampil dalam beberapa hal, termasuk pada pengubahan bentuk kertas menjadi benda karya seni ataupun pembuatan maket bagi para mahasiswa arsitektur. Keterampilannya ini secara tidak sengaja menjadi bisnis serius yang mampu mendatangkan rupiah hingga bernilai jutaan.
“Hasil karya awal biasanya saya jadikan kado untuk para manajer di kantor, keponakan, atau hadiah saat ada undangan-undangan tertentu,” kata Dewi, seniman sekaligus pemilik usaha Cutteristic.com ketika ditemui Tempo pada kamis lalu.
Saat masih bekerja sebagai pegawai swasta, Dewi mencari tahu tentang seni memotong kertas melalui kotak pencarian Google dan menemukan beberapa video tutorial dan panduan memotong kertas. Pada 2010, referensi pertamanya berasal dari Amerika dan Eropa. Bermodalkan 20 lembar kertas bekas berukuran A4 dan gunting, Dewi mulai membuat gambar potongan dan menghasilkan karakter monyet di kertas tersebut.
Setelah tiga tahun menjalankan bisnisnya, bersamaan dengan menjalankan pekerjaan utama sebagai manajer pemasaran, akhirnya pada April 2014 Dewi memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan dan serius menjalani bisnis seni memotong kertas dengan spesialisasi sketsa wajah. Sejak 2011, Dewi sudah menjalankan bisnisnya secara online dengan membuat sebuah situs. Situs tersebut memuat status rekaman video pembuatan karya Dewi.
Hasil seninya kemudian diperdagangkan dengan harga dari Rp 300 ribuan hingga Rp 1,7 juta. Pada 2011, selain membuat ruang penjualan online berbentuk situs, Dewi juga membangun merek dagangnya melalui beberapa media sosial. Pada tahun yang sama, Dewi mulai memanfaatkan beberapa perangkan pemasaran yang ditawarkan Google.
Tahun itu, Dewi mulai memanfaatkan fasilitas pemasaran Google bernama Bisnisku. Fitur Google Bisnisku memungkinkan netizen Indonesia atau mancanegara untuk menemukan atau mendapatkan lokasi bisnis seseorang. “Bahkan ada pemesan daru Brunei. Setelah saya tanya-tanya ternyata dia tahu dari Google.”
Fitur ini juga akan mempermudah pencarian di penelusuran, Maps dan Google+. Dengan penggunaan fitur Google Bisnisku, Dewi mulai membuat kata pencarian atau keyword yang tepat. Ia memulainya dengan penggunaan kata sketsa, birthday gift, dan kids. Pada masa awal pemasangan Google Bisnisku, Dewi mengakui mampu membuat lalu linta pengunjung atau traffic situsnya meningkat 20 persen hanya dalam satu minggu pemasangan.
Bantuan yang mampu disediakan Google ini kemudian membuat Dewi memasangkan fitur lain dari Google bagi usaha kecilnya, yaitu Google Adwords. Fitur yang dipasang pada 2014 ini memungkinkan pengguna untuk melakukan penelusuran usaha dengan memasukkan kata pencarian tertentu. Mesin pencari Google memungkinkan pengguna internet menemukan iklan yang sesuai dengan kaya yang diketikkan.
Pemasangan Iklan berupa Adwords ini membuat pencarian bisnis yang dimiliki Dewi lebih menonjol ketika seseorang menelusuri kata tertentu. Dewi kemudian mempertajam kata pencarian dengan “Kado Eksklusif”. Dua kata pencarian ini kemudian menjadi jalan utama dalam menemukan bisnis memotong kertas sebagai hadiah bernama Cutteristic.
Kado eksklusif akan membawa pengguna Google ke daftar benda yang masuk dalam kategori kado dan bersifat eksklusif. Di sinilah nama bisnis Cutteristic berasa pada baris paling atas. “Peningkatan per tahun bisa sampai 200 persen,” kata dia.
Saya Ingin Buat Sketsa Tokoh Penting
Memiliki tangan terampil menjadi alasan Dewi Kocu, 31 tahun, untuk menjadi seniman kertas. Ia menjalankan bisnis memotong kertas yang disebut Cutteristic. Bermodalkan kertas jenis fancy paper, Dewi membuat kertas ini menjadi sketsa wajah seseorang. Untuk mempercantik hasil akhir, ia menggabungkan motif tradisional batik, tenun, dan ukiran khas Indonesia sebagai latar dari sketsa wajah hasil karya seninya.
Dewi mengemas hasil karya seninya dengan bingkai hingga liontin dan tak lupa dilengkapi berlian swarovski. Dewi bahkan masih menerima langsung semua pesanan sendiri meskipun kini ia mengkoordinasi beberapa seniman pemotong kertas yang tergabung dalam Cutteristic.com.
Berikut ini beberapa cerita tentang bisnis dan impian Dewi Kocu, pemilik usaha Cutteristic, kepada jurnalis Tempo Maya Nawangwulan di Jakarta pekan lalu.
Dari mana ide menjadi seniman kertas ini?
Saya waktu itu masih bekerja kantoran, iseng cari di Google dan belajar dari video yang ditemukan saat itu. Dari situ saya belajar sendiri cuma dengan modal kertas bekas di kantor. Hasil 15 karya pertama saya jadikan kado buat atasan keponakan dan teman nikahan.
Sejak kapan hobi ini jadi pekerjaan serius?
April 2014 akhirnya saya resign dan fokus untuk jadi seniman kertas. Mulai buat situs, media sosial, dan pasang iklan di Google. Awalnya produk saya dijual seharga Rp 150 ribu dengan ukuran kertas A4. Seiring waktu, produk saya berharga Rp 977 ribu untuk ukuran 30 x 30 sentimeter hingga Rp 8,87 juta untuk ukuran 120 x 100 sentimeter.
Berapa waktu yang dihabiskan untuk membikin satu karya?
Saat awal belajar saya butuh waktu 30 menit untuk selesaikan ukuran A4. Setelah itu waktu pengerjaan bervariasi tergantung tingkat kerumitan. Saya pernah mengerjakan gambar ukuran 1 x 2 meter dengan gambar perjamuan terakhir Yesus yang memakan waktu 3 bulan. Pernah juga menghabiskan waktu 40 jam untuk mengerjakan gambar bangau berukuran 38 x 38 sentimeter.
Selain membuat sketsa wajah, apalagi yang Anda lakukan?
Saya juga jadi pengajar bagi peminat seniman-seniman kertas. Sejak membuka kelas pada 2014 sudah 500 orang menjadi murid saya. Kursus memotong kertas ini biasanya cuma satu hari. Mereka akan terbagi menjadi beberapa tingkat sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya.
Apa yang dibutuhkan untuk menjadi seniman kertas?
Syarat utama hanya keterampilan, ketekunan, dan keahlian. Alat pemotong berupa cutter akan bergantung pada skill pemakainya. Jadi, alat potongnya apa pun itu sebenarnya tidak masalah dan tidak ada bedanya.
Hasil karya paling berkesan?
Saya beberapa kali menerima orderan untuk membuat sketsa tokoh seperti Ahok, Anis Baswedan, Yuddy Chrisnandi, Pak SBY, dan Bu Ani. Juga Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Target untuk 2017?
Saya mau buat sketsa tokoh penting di Indonesia. Dan masih mau memperluas pasar di Indonesia hingga pelosok. Sebab, dari seni ini saya baru kenal beberapa tokoh daerah di Indonesia yang sebelumnya tidak saya ketahui lokasi daerah kepemimpinannya.