
Lihat Wawancara TV disini
Bagaimana saya memulai, bagaimana cara memotong, proses desain, alat dan bahan, produk dan pengembangannya, dll.
Dewi Kocu adalah seorang “Seniman Kertas dengan Cutter Pertama di Indonesia” yang memulai bisnis Cuteristic sejak awal 2011. Selama 4 tahun terakhir, ia mulai menjual karyanya secara komersil (melewatkan tiga tahun pertama berkarya seni sebagai sambilan dengan pekerjaan kantoran), Dewi sudah membuat ratusan buah karya, mulai dari hadiah untuk ulang tahun, ulang tahun pernikahan, hadiah perusahaan – dengan pola yang beraneka ragam.
Dewi yang pernah mengambil kuliah jurusan Arsitektur di Universitas Tarumanagara, awalnya mengembangkan keahlian memotong ketika membuat maket bangunan. “Saya tidak pernah belajar seni memotong ini dari orang atau institusi lain.” “Ketika membuat Cutteristic pertama, saya menemukan kesulitan ketika memotong bagian tertentu menggunakan gunting kecil, akhirnya saya menggunakan cutter untuk menyelesaikannya. Setelah itu, saya menggunakan cutter untuk menyelesaikan karya-karya berikutnya.”
Ia menyukai desain yang rumit, tantangan di setiap proses pembuatan – semakin rumit keahlian memotong yang diperlukan, maka saya makin suka. Cutteristic menyediakan hadiah-hadiah yang dikemas dalam bingkai, juga dekorasi, barang fashion dalam bentuk liontin kalung. Dari keseluruhan jenis karya, yang paling ia sukai adalah paper cutting yang dikemas dalam bingkai atau liontin.
Ia mengatakan, “Saya ingin orang-orang tahu bahwa kita dapat membuat sesuatu yang indah dari bahan yang sederhana – kertas. Inillah kenapa saya mengajar di lokakarya, untuk berbagi kepada mereka yang ingin mengetahui cara membuat sesuatu yang luar biasa dari barang yang dapat kita temui sehari-hari.”
Dewi menambahkan, “Saya juga membuat karya yang bukan untuk dijual, yang saya buat secarautuh dalam pola khas Indonesia. Disini saya menggabungkan teknik tradisional dari Cina dengan kebudayaan Indonesia.”
“Hal yang membuat saya paling senang dan bangga dalam membuat pola batik adalah karena saya ingin memperkenalkan keindahan pola tradisional Indonesia yang biasanya kita lihat dalam media kain, ukiran kayu atau batu – ke media baru yaitu kertas yang terpotong. Kadangkala sulit untuk membuat masyarakat atau anak muda yang modern tertarik kepada sesuatu yang tradisional atau kuno. Padahal, kesenian Indonesia seharusnya dapat menjadi sesuatu hal yang paling kita dibanggakan sebagai orang Indonesia.”
“Itulah sebabnya saya berusaha untuk mengangkat seni ini ke tingkat selanjutnya di media yang baru, paper cutting,” kata Dewi.
Saya adalah seorang seniman dan hidupku didedikasikan untuk terus berkarya.
Terima kasih kepada teman-teman reporter yang sudah meliput saya di berbagai media dan membantu menyebarluaskan Cutteristic.