
Gurda/Garuda
Motif diambil dari: Batik, kain udeng (ikat kepala laki-laki)
Asal daerah: Keraton Surakarta, Jawa Tengah
Waktu pembuatan kain: Abad 18 akhir
Peruntukan: Kesuksesan, adil dan bijaksana
Kata gurda berasal dari kata garuda, yaitu nama sejenis burung besar mempunyai dua buah sayap (lar) dan ditengah-tengahnya terdapat badan dan ekor. Ia dipercaya mempunyai kedudukan yang sangat penting juga dianggap sebagai binatang yang suci karena digunakan Sang Hyang Wisnu (dewa matahari) sebagai kendaraan menuju nirwana. Berdasarkan peristiwa diatas, Gurda dijadikan lambang matahari yang selalu menerangi kehidupan umat manusia di dunia, juga lambang kekuasaan yang adil dan mengayomi rakyat.